UPDATESATU.COM-Dalam dunia bisnis, khususnya di sektor kuliner dan ritel, kemampuan menawarkan produk tambahan kepada pelanggan bisa menjadi kunci peningkatan pendapatan tanpa perlu menambah biaya promosi besar.
Strategi inilah yang dikenal dengan istilah cross-selling dan up-selling. Melalui kedua teknik ini, pelaku usaha dapat menggali potensi penjualan dari setiap transaksi yang terjadi.
Tidak hanya sekadar menjual lebih banyak, strategi ini juga bertujuan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih bernilai bagi pelanggan — dengan menawarkan produk yang relevan dan sesuai kebutuhan mereka.
Namun, agar cross-selling dan up-selling berjalan efektif, diperlukan pemahaman mendalam tentang perilaku dan kebutuhan pelanggan. Tidak cukup hanya dengan menawarkan produk tambahan secara acak, pelaku usaha harus mampu membaca situasi, membangun komunikasi yang meyakinkan, serta menghadirkan penawaran yang terasa alami, bukan memaksa.
Dengan pendekatan yang tepat, strategi ini tidak hanya meningkatkan omzet, tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan terhadap merek atau bisnis Anda.
Cara Cross Selling dan Up Selling yang Baik
1. Ketahui kebutuhan pelanggan
Hal pertama yang perlu dipahami adalah tidak semua pelanggan cocok untuk ditawari up-selling.
Memahami kebutuhan konsumen menjadi langkah awal yang sangat penting dalam penerapan strategi ini.
Sebagai contoh, ketika seorang pelanggan membeli minuman dalam kemasan untuk dibawa pulang sebagai pelepas dahaga sambil menyetir, tentu tidak tepat jika Anda menawarkan makanan seperti mi rebus yang sulit dikonsumsi di perjalanan.
Namun, akan berbeda hasilnya jika Anda menawarkan produk camilan seperti gorengan atau kue yang mudah dikonsumsi dengan tangan.
2. Bersikap bijak dalam menawarkan produk
Jika konsumen telah memutuskan produk yang ingin dibeli, Anda masih memiliki kesempatan untuk menawarkan produk tambahan guna meningkatkan nilai pembelian.
Namun, pastikan penawaran dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak memaksa, serta produk yang ditawarkan benar-benar relevan dengan kebutuhan konsumen.
Menawarkan produk secara berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan justru dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggan.
3. Yakinkan pelanggan dengan alasan yang kuat
Dalam praktik up-selling, prosesnya tentu tidak selalu berjalan mulus.
Anda mungkin akan menemui konsumen yang merasa ragu untuk menerima penawaran.
Untuk mengatasinya, penting bagi Anda untuk memahami dengan baik produk yang ditawarkan, sehingga dapat menjelaskan manfaat dan keunggulannya dengan meyakinkan.
Sampaikan kepada pelanggan bahwa produk yang Anda tawarkan telah mendapatkan ulasan positif dari banyak konsumen dan menjadi salah satu produk favorit di outlet Anda.
Namun, dari ketiga faktor di atas, aspek terpenting yang menentukan keberhasilan strategi cross-selling dan up-selling adalah kemampuan tim penjualan dalam menyampaikan penawaran secara efektif.
Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Buat daftar produk yang dapat digunakan dalam program cross-selling dan up-selling.
Latih karyawan yang bertugas melakukan penawaran, dan berikan pelatihan dengan contoh praktik langsung.
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan up-selling di lapangan, serta lakukan pengawasan secara rutin.
Terapkan langkah-langkah tersebut dengan konsisten dan disiplin.
Buat standar operasional prosedur (SOP) yang mudah dipahami oleh seluruh karyawan.
Demikianlah cara efektif untuk menerapkan strategi cross-selling dan up-selling pada bisnis kuliner Anda.
Setelah mengetahui langkah-langkahnya, segera terapkan secara konsisten agar hasilnya dapat terlihat nyata.(*)