UPDATESATU.COM-Apakah Anda merasa kewalahan dalam menjalankan bisnis kuliner selama ini? Ternyata, memang terdapat banyak tantangan, dan mungkin pekerjaan terasa tidak ada habisnya. Namun, kali ini Anda beruntung karena kami akan membahas pentingnya penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam bisnis kuliner.
Pada kesempatan ini, kita akan membagikan delapan (8) tips menyusun SOP untuk bisnis kuliner.
Namun sebelum kita membahas tips-tips tersebut, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan SOP.
SOP, atau Standar Operasional Prosedur, merupakan pedoman dasar perusahaan dalam mengatur kinerja karyawan dan seluruh proses operasional.
Meskipun bisnis Anda masih dalam skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), jangan ragu untuk mulai menyusun SOP.
Masih banyak pelaku usaha yang berpikir, “Bisnis saya masih kecil, rasanya membuat SOP itu terlalu berlebihan.” Padahal, pemikiran seperti ini kurang tepat.
Penyusunan SOP sebaiknya dilakukan sejak awal.
Kita tidak pernah tahu, mungkin dalam waktu tiga bulan, enam bulan, atau bahkan setahun ke depan, bisnis Anda akan mengalami pertumbuhan yang signifikan—bisa tumbuh dua kali lipat bahkan tiga kali lipat.
Oleh karena itu, keberadaan SOP menjadi sangat krusial, karena dapat membantu menata proses bisnis agar lebih efisien, terstruktur, dan mudah dikelola.
8 Tips Menyusun SOP Untuk UMKM Kuliner
Berikut adalah delapan tips menyusun SOP untuk bisnis kuliner:
1. Tentukan Tujuan dan Manfaat SOP
Pastikan SOP yang Anda susun memiliki tujuan dan manfaat yang jelas. Tanyakan pada diri Anda, apakah benar-benar perlu membuat SOP tersebut?
Jika iya, manfaat apa saja yang bisa diperoleh oleh Anda, tim, maupun perusahaan? Dengan penetapan tujuan yang tepat, hasil implementasi SOP akan jauh lebih optimal.
2. Tetapkan Proses secara Terperinci
Setelah memahami tujuannya, langkah berikutnya adalah menentukan proses kerja secara rinci.
Buatlah daftar langkah-langkah yang perlu dilakukan, urutkan secara logis, dan pastikan mudah diikuti. Hal ini penting agar tim dapat memahami dan menerapkan SOP secara efisien dan efektif.
3. Buat Deskripsi yang Jelas dan Mendetail
Setiap langkah dalam SOP harus disertai dengan deskripsi yang jelas dan rinci.
Misalnya, jika SOP tersebut berkaitan dengan menyapu lantai, maka jelaskan juga jenis sapu yang sebaiknya digunakan, cara menyapu yang benar, serta tahapan yang harus dilakukan. Dengan demikian, SOP dapat dijalankan secara konsisten dan mudah direplikasi saat bisnis berkembang atau membuka cabang baru.
4. Tentukan Alat dan Bahan yang Diperlukan
Setiap proses biasanya memerlukan alat bantu tertentu. Maka dari itu, cantumkan pula daftar alat dan bahan yang dibutuhkan, termasuk spesifikasi dan tempat penyimpanannya. Misalnya, jenis sapu yang digunakan, lokasi penyimpanan, serta siapa yang bertanggung jawab terhadap kelengkapannya.
Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi kerja
5. Tetapkan Penanggung Jawab Proses SOP
Tentukan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan SOP, serta siapa yang bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Perlu diingat, sistem yang baik tidak akan berjalan optimal tanpa sumber daya manusia yang kompeten. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa orang yang menjalankan SOP memang memiliki kapasitas dan kecocokan dalam peran tersebut.
6. Siapkan Panduan Penanganan Kegagalan
SOP tidak menjamin bahwa setiap proses akan berjalan sempurna.
Maka dari itu, siapkan juga panduan penanganan jika terjadi kegagalan. Panduan ini dapat berisi langkah-langkah solusi maupun perbaikan yang harus dilakukan oleh pihak terkait.
Tujuannya adalah agar SOP tetap memberikan rasa aman dan kejelasan bagi tim kerja dalam menghadapi situasi yang tidak ideal.
7. Lengkapi SOP dengan Ilustrasi Gambar atau Video
Agar SOP lebih mudah dipahami, sertakan media pendukung seperti gambar atau video. Media visual sangat membantu saat proses pelatihan dan sosialisasi SOP kepada karyawan, sehingga mereka dapat lebih cepat memahami dan mengingat prosedur kerja yang telah ditetapkan.
8. Pastikan SOP Mudah Diakses oleh Seluruh Tim
Terakhir, pastikan bahwa SOP yang Anda susun dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak yang membutuhkannya.
Mengingat kemungkinan adanya perubahan SOP seiring pertumbuhan bisnis, maka sebaiknya simpan SOP dalam bentuk digital—seperti di Google Drive atau platform penyimpanan awan lainnya—agar bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Demikianlah delapan tips menyusun SOP yang dapat Anda terapkan dalam bisnis kuliner. Semoga panduan ini dapat membantu para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya dengan lebih terstruktur, efisien, dan profesional.(*)