UPDATESATU.COM - Memiliki bisnis yang tiba-tiba sepi tentu menjadi mimpi buruk bagi setiap pengusaha.
Namun, bukan berarti bisnis yang sepi pasti berujung bangkrut. Ada banyak strategi yang bisa kamu terapkan untuk menghidupkan kembali bisnismu dan menarik pelanggan.
Kuncinya adalah memahami penyebab menurunnya penjualan dan segera mengambil langkah yang tepat agar bisnismu tetap bertahan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi efektif agar bisnis yang sedang sepi tidak berujung gulung tikar.
Yuk, simak selengkapnya dan segera terapkan sebelum terlambat!
Strategi Usaha Sepi Tidak Bangkrut
Strategi 1: Fokus pada Pelanggan Lama
Strategi pertama saat jualan sepi adalah fokus pada pelanggan lama.
Banyak orang berpikir bahwa saat jualan sepi, kita harus mencari pelanggan baru sebanyak-banyaknya. Padahal, ada cara yang lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan pendapatan, yaitu dengan mendekati pelanggan yang sudah pernah bertransaksi.
Bahkan, menurut riset dari Harvard Business Review, biaya untuk memperoleh pelanggan baru lima kali lebih mahal dibandingkan mempertahankan pelanggan lama.
Mengapa demikian? Karena pelanggan lama sudah mengenal produkmu dan memiliki pengalaman positif, sehingga lebih mudah untuk mengajak mereka berbelanja lagi.
Bagaimana caranya? Mulailah dengan hal yang sederhana, seperti mengirim pesan follow-up melalui WhatsApp atau email.
Misalnya, "Halo [Nama Pelanggan], bagaimana pengalaman Anda setelah menggunakan produk kami? Adakah yang bisa kami bantu?" Pembukaan seperti ini bisa membuka peluang untuk menawarkan produk lain.
Kamu juga bisa memberikan penawaran khusus, seperti diskon atau e-kupon referal jika pelanggan mengajak teman-temannya untuk berbelanja di toko kamu.
Strategi 2: Kenali Ulang Pelanggan
Strategi kedua adalah mengenali ulang pelanggan. Seiring berjalannya waktu, minat dan preferensi pelanggan bisa berubah.
Mungkin ada tren yang bergeser, permintaan pasar berubah, atau pelanggan merasa bosan dengan produk yang itu-itu saja.
Di saat seperti ini, kamu perlu mengenali ulang pelangganmu atau target pasar agar bisa menyesuaikan strategi dan produk agar tetap relevan.
Caranya, kamu bisa melakukan survei. Kirimkan survei kepada pelanggan lama atau buat polling di Instagram Story untuk mengetahui minat mereka. Selain itu, kamu bisa meminta umpan balik melalui WhatsApp atau memeriksa ulasan pelanggan di marketplace untuk mengetahui kritik dan saran. Jangan lupa untuk memantau demografi pembeli, apakah ada perubahan dalam kelompok usia atau profil mereka.
Misalnya, jika dulunya pembeli kamu sebagian besar remaja, tetapi sekarang mayoritas adalah ibu-ibu, maka strategi penjualan kamu perlu disesuaikan dengan kebutuhan ibu-ibu.
Perhatikan juga langkah-langkah yang diambil oleh kompetitor yang sedang populer, dan apakah ada hal yang bisa kamu terapkan di bisnismu.
Strategi 3: Kolaborasi
Strategi ketiga adalah kolaborasi. Jangan langsung menganggap bisnis lain sebagai pesaing yang harus dikalahkan. Siapa tahu kamu bisa berkolaborasi untuk berkembang bersama.
Tujuannya adalah agar pelanggan mereka mengenal produkmu, dan pelangganmu mengenal produk mereka. Bentuk kolaborasi yang bisa dicoba antara lain kerja sama bisnis, seperti saya yang sering bekerja sama dengan event organizer atau restoran dalam proyek dekorasi.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba meluncurkan produk kolaborasi dengan merek lain atau influencer.
Sebagai contoh, kerja sama antara Erigo dan Indomie yang meluncurkan koleksi streetwear bertema Indomie. Kamu juga bisa melakukan kolaborasi promosi, seperti mengadakan giveaway bersama atau melakukan live TikTok/Instagram bersama.
Strategi 4: Evaluasi dan Atur Keuangan
Strategi keempat adalah evaluasi dan pengaturan keuangan. Jika jualanmu sedang sepi dan kamu membutuhkan dana, penting untuk mengelola keuangan dengan baik.
Kunci untuk bertahan adalah manajemen keuangan yang bijak. Pertama, pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Tentukan pengeluaran mana yang benar-benar diperlukan dan mana yang bisa ditunda. Fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang bisa menghasilkan, seperti restock barang atau bayar iklan untuk menarik pembeli baru.
Kamu juga bisa mencari supplier dengan harga lebih murah dan tidak bergantung pada satu supplier saja. Lakukan efisiensi biaya, misalnya dengan menghemat penggunaan listrik jika kamu memiliki toko fisik.
Jangan lupa untuk merapikan pencatatan keuangan agar dapat mengetahui sumber masalah dan solusi terbaik yang perlu diambil.
Strategi 5: Diversifikasi Produk
Strategi kelima adalah diversifikasi produk. Jika penjualan mulai sepi dan pelanggan terlihat mulai bosan, cobalah menambah variasi produk atau produk pelengkap yang relevan dengan produk utama yang kamu jual.
Misalnya, jika kamu menjual jamu, kamu bisa mencoba menawarkan wedang jahe, karena keduanya masih berhubungan dengan minuman kesehatan. Namun, diversifikasi produk harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menjadi kurang efektif.
Salah satu cara untuk mengetahui produk yang tepat adalah dengan memantau apa yang dilakukan oleh kompetitor.
Jika produk baru yang mereka tawarkan berhasil, kemungkinan besar itu juga bisa diterapkan di bisnismu.
Strategi 6: Manfaatkan Media Sosial
Strategi keenam adalah memanfaatkan media sosial. Di era sekarang, media sosial adalah cara yang mudah dan hemat biaya untuk mengenalkan produkmu kepada calon pelanggan.
Ini juga merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Bahkan, 90% pelanggan bisnis dekorasi saya datang dari media sosial.
Namun, karena fokus video ini lebih ke keuangan dan bukan pemasaran, saya hanya akan memberikan beberapa tips yang efektif menurut pengalaman saya.
Pertama, jangan hanya fokus pada penjualan, tetapi bangun hubungan dengan pelanggan. Postinglah konten yang mengedepankan interaksi, seperti berbagi cerita atau momen di balik layar bisnis kamu.
Jangan lupa untuk konsisten dalam memposting konten meskipun belum mendapatkan banyak respons. Dengan konsistensi, kualitas konten kamu akan semakin baik seiring waktu.
Ingat, bisnis itu seperti maraton, bukan lomba lari. Pasti ada pasang surut, tetapi yang penting adalah bagaimana kamu beradaptasi dan terus bertahan.
Setiap tantangan adalah kesempatan untuk berinovasi. Jadi, jangan takut berinovasi saat jualanmu sedang sepi! Semangat!
SWOT Analysis
Ada satu taktik yang sering digunakan oleh pemilik bisnis sukses untuk merumuskan strategi agar produk mereka unggul di pasar, yaitu analisis SWOT.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu yang mempunyai permasalahan dalam bisnis.
Semoga membantu. (*)