UPDATESATU.COM-Saat ini pemerintah sedang gencar melaksanakan program besar bernama Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bukan sekadar pembagian makanan, melainkan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
Anak-anak sekolah dasar hingga menengah akan mendapatkan makanan bergizi setiap hari agar tumbuh lebih sehat, lebih cerdas, dan terhindar dari masalah gizi buruk.
Jika diperhatikan lebih mendalam, program sebesar ini tidak hanya berdampak pada dunia pendidikan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang luas.
Setiap hari jutaan porsi makanan harus disiapkan, mulai dari nasi, lauk-pauk, sayuran, hingga buah-buahan.
Semua itu membutuhkan pasokan bahan pangan, tenaga katering, distribusi, hingga kemasan yang layak.
Artinya, bukan hanya anak-anak yang memperoleh manfaat, tetapi masyarakat luas juga dapat merasakan dampak positifnya.
Program MBG dapat menjadi pintu peluang usaha baru bagi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM, petani, nelayan, pedagang kecil, dan usaha lokal lainnya.
Gambaran Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis bukanlah rencana kecil. Pemerintah telah menyiapkan anggaran dalam jumlah yang sangat besar.
Berdasarkan keterangan resmi, alokasi anggaran tahun pertama mencapai puluhan triliun rupiah.
Untuk tahap penuh, targetnya dapat menembus ratusan triliun rupiah yang digelontorkan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
Tujuan utama program ini adalah memastikan anak-anak sekolah memperoleh makanan bergizi seimbang.
Menu yang disediakan tidak hanya berupa nasi dan lauk sederhana, tetapi juga mencakup sayuran, protein hewani seperti ayam, ikan, dan telur, serta buah-buahan.
Dengan pola makan teratur dan sehat, diharapkan anak-anak dapat lebih fokus belajar, tidak mudah sakit, serta tumbuh dengan gizi yang cukup. Dari sisi pelaksanaan, program ini melibatkan banyak pihak. Pemerintah pusat menyediakan anggaran, sedangkan pelaksanaan di lapangan dilakukan melalui sekolah, koperasi, atau bahkan UMKM lokal yang ditunjuk sebagai penyedia.
Hal ini membuka ruang yang luas bagi masyarakat untuk ikut serta.
Kebutuhan harian program ini sangat besar. Misalnya, untuk satu juta anak sekolah diperlukan minimal satu juta porsi makanan setiap hari. Itu berarti jutaan kilogram beras, ratusan ribu ekor ayam, dan puluhan ribu ton sayur serta buah harus dipasok secara rutin.
Besarnya rantai pasok tersebut menunjukkan betapa besar pergerakan ekonomi yang dapat tercipta melalui program ini.
Ide Usaha yang Dapat Dikembangkan
Program MBG membuka peluang usaha yang sangat luas, khususnya bagi masyarakat lokal.
Peluang tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi, mulai dari hulu seperti petani dan nelayan hingga hilir, yaitu katering dan distribusi makanan. Beberapa ide usaha yang dapat dikembangkan antara lain:
Penyedia bahan pangan lokal.
Petani sayur, peternak ayam, nelayan ikan, atau produsen telur dapat menjadi pemasok utama. Menu sehat hampir selalu membutuhkan sayuran hijau, telur rebus, atau ikan sebagai sumber protein. Jika sebelumnya hasil panen petani kerap kesulitan menemukan pasar, kini tersedia peluang pasar yang jelas dan berulang setiap hari.
Usaha katering sekolah.
Katering lokal di desa atau kecamatan dapat bekerja sama dengan sekolah. Sistemnya sederhana, yaitu memasak dalam jumlah besar lalu membagikannya kepada siswa sesuai menu yang telah ditentukan. Katering skala kecil yang sebelumnya hanya melayani hajatan kini dapat berkembang karena adanya permintaan rutin dari program MBG.
Usaha pengolahan produk makanan.
Tidak semua bahan pangan harus disajikan dalam bentuk mentah.
Produk olahan seperti tempe, tahu, nugget ikan, abon, atau keripik sayur dapat menjadi variasi menu. Usaha pengolahan ini juga dapat membuka lapangan kerja baru di desa.
Usaha logistik dan distribusi.
Distribusi makanan merupakan aspek penting. Tidak semua sekolah memiliki dapur besar, sehingga diperlukan usaha transportasi yang dapat mengantarkan makanan dari dapur katering ke sekolah-sekolah. Sopir, ojek, atau koperasi angkutan dapat mengambil peran di sini.
Produksi kemasan ramah lingkungan.
Karena makanan dibagikan setiap hari, kebutuhan wadah makan sangat besar.
Jika selama ini banyak menggunakan plastik sekali pakai, maka program MBG dapat mendorong penggunaan wadah ramah lingkungan. UMKM dapat memproduksi kotak makan dari kertas food grade atau wadah yang dapat dipakai berulang.
Seluruh ide usaha tersebut saling terkait: mulai dari petani penyedia bahan mentah, katering yang memasak, usaha transportasi yang mengantar, hingga UMKM yang memproduksi kemasan. Semuanya dapat bergerak bersama.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat
Program MBG bukan hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak sekolah, melainkan juga memberikan dampak yang lebih luas terhadap kehidupan ekonomi masyarakat.
Pertama, UMKM akan lebih berkembang. Warung kecil, usaha katering rumahan, koperasi desa, hingga pedagang sayur dapat menikmati perputaran ekonomi dari program ini.
Kedua, lapangan kerja baru akan tercipta. Untuk menyiapkan ribuan porsi makanan, dibutuhkan banyak tenaga seperti juru masak, asisten dapur, kurir, pengantar makanan, hingga pekerja gudang penyimpanan bahan pangan.
Ketiga, produk lokal memiliki nilai lebih tinggi. Selama ini hasil panen petani kerap dijual murah karena tidak ada kepastian pembeli. Melalui program MBG, sayur, buah, ayam, dan telur dapat langsung diserap oleh pasar terdekat, yaitu sekolah.
Selain itu, terdapat dampak tidak langsung. Misalnya, usaha percetakan dapat memperoleh pesanan pembuatan stiker label gizi, usaha laundry dapat membantu mencuci perlengkapan dapur katering, bahkan bengkel motor dapat memperoleh pelanggan karena kendaraan distribusi membutuhkan perawatan rutin.
Dengan demikian, perputaran ekonomi dapat menjalar ke berbagai sektor, bukan hanya pangan.
Dengan kata lain, program MBG berpotensi menjadi penggerak ekonomi rakyat: anak-anak sehat, pendidikan meningkat, dan kesejahteraan masyarakat turut terangkat.
Contoh Nyata dan Fakta
Program MBG telah diuji coba di beberapa daerah pada tahun 2024.
Dari hasil uji coba, terlihat bahwa program ini bukan hanya bermanfaat bagi anak sekolah, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sebagai contoh, di salah satu daerah uji coba, pemerintah bekerja sama dengan koperasi desa untuk menyiapkan makanan bergizi. Koperasi tersebut menggandeng petani lokal sebagai pemasok sayur, peternak ayam sebagai penyedia protein, dan pedagang pasar sebagai penyedia buah segar. Hasilnya, perputaran ekonomi di desa tersebut meningkat karena adanya kepastian pasar setiap hari.
Data resmi pemerintah juga mencatat meningkatnya kebutuhan telur ayam selama uji coba program ini. Hal ini wajar, mengingat telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang praktis, bergizi, dan mudah diolah.
Kondisi ini menjadi kabar baik bagi peternak telur karena mereka memperoleh pasar rutin dengan harga yang lebih stabil.
Selain itu, UMKM katering yang sebelumnya hanya melayani pesanan kecil dilibatkan untuk menyiapkan ribuan kotak makanan setiap hari.
Dari situ, usaha mereka berkembang pesat. Mereka dapat merekrut tenaga kerja tambahan, membeli peralatan dapur yang lebih besar, bahkan membentuk koperasi bersama agar mampu memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.
Langkah untuk Berpartisipasi
Melihat besarnya peluang dari program MBG, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara masyarakat dapat ikut berpartisipasi.
Tidak harus memiliki usaha besar, bahkan usaha kecil sekalipun dapat berperan jika dikelola dengan baik.
Beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan antara lain:
Membentuk kelompok atau koperasi.
Program sebesar ini biasanya membutuhkan penyedia dengan kapasitas besar. Jika usaha masih kecil, sebaiknya bergabung dengan sesama pelaku usaha dalam bentuk kelompok atau koperasi. Dengan cara ini, kapasitas lebih kuat dan peluang menjadi mitra sekolah atau pemerintah lebih besar.
Menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
Penerima manfaat program ini adalah anak-anak sekolah, sehingga standar kebersihan dan kualitas gizi harus benar-benar dijaga.
Mengutamakan produk lokal.
Produk lokal lebih mudah dijangkau, lebih segar, dan lebih terjangkau. Selain itu, menggunakan produk lokal berarti turut mendukung ekonomi daerah.
Menyiapkan administrasi dengan baik.
Dokumen izin usaha, sertifikasi pangan, dan laporan keuangan yang rapi akan mempermudah usaha kecil untuk ikut serta dalam program pemerintah.
Membangun jaringan dengan sekolah dan pemerintah daerah.
Komunikasi yang baik dengan pihak sekolah, komite, maupun dinas terkait akan mempermudah akses informasi mengenai peluang kemitraan.
Dengan langkah-langkah tersebut, peluang untuk berpartisipasi dalam program MBG terbuka lebar. Bahkan usaha kecil sekalipun memiliki ruang untuk berkembang, asalkan dikelola secara serius, konsisten, dan terbuka untuk berkolaborasi.(*)
