UPDATESATU.COM-Brand besar biasanya memiliki banyak franchise, jaringan kemitraan yang luas, serta dukungan dana yang besar.
Sementara itu, brand lokal sering kali tidak memiliki eksposur nasional, jarang mendapat sorotan dari influencer, sehingga muncul pertanyaan: apakah tetap bisa bersaing?
Pertanyaan ini sangat menarik karena pada dasarnya brand lokal memiliki kekuatan yang sulit ditandingi oleh brand nasional maupun franchise besar.
Apa saja kekuatan tersebut? Mari kita bahas delapan poin penting berikut ini.
8 Kekuatan Brand Lokal Dibandingkan Brand Nasional
1. Dekat dengan pelanggan.
Ketika memiliki kedai kopi lokal, pelanggan yang datang biasanya berasal dari komunitas setempat.
Hal ini memungkinkan adanya interaksi yang akrab, seperti sapaan dengan bahasa daerah. Kedekatan personal semacam ini sulit diwujudkan oleh brand nasional.
2. Memahami pasar dan budaya lokal.
Brand lokal lebih mengenal kebiasaan masyarakat sekitar. Contohnya, masyarakat yang terbiasa sarapan pisang goreng dengan kopi tubruk. Kebiasaan seperti ini sering kali tidak bisa diikuti brand nasional karena adanya aturan atau keterbatasan.
Di sinilah keunggulan brand lokal dalam menyesuaikan produk dengan budaya setempat.
3. Mudah berkolaborasi dengan komunitas lokal.
Mulai dari komunitas olahraga, budaya, hingga hobi, brand lokal lebih fleksibel untuk terlibat langsung. Sementara brand besar biasanya terkendala aturan pusat yang lebih ketat.
4. Memiliki identitas lokal.
Misalnya, coffee shop yang menampilkan identitas budaya daerah baik dari sisi konsep maupun menu. Identitas unik inilah yang menjadi ciri khas dan sulit ditiru oleh brand nasional.
5. Lebih fleksibel berinovasi.
Ketika ada tren menu baru, brand lokal dapat segera menciptakan dan meluncurkannya. Sebaliknya, brand nasional memerlukan prosedur panjang mulai dari rapat, persetujuan, hingga persiapan produksi dan promosi.
6. Lebih hemat biaya.
Brand lokal dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal, mempekerjakan anak magang, atau bekerja sama dengan usaha setempat. Hal ini membuat biaya operasional lebih efisien dibandingkan brand besar.
7. Kontrol operasional lebih detail.
Pemilik brand lokal biasanya terlibat langsung dalam kegiatan usaha sehingga lebih memahami kondisi lapangan. Selama tetap disiplin dengan SOP, hal ini dapat menjadi keunggulan yang signifikan.
8. Memiliki cerita (story) yang khas.
Misalnya, kedai kopi di Jogja yang dikenal dengan kisah unik pemiliknya. Cerita tersebut memberi nilai tambah, membangun kedekatan emosional dengan pelanggan, dan sulit ditandingi brand besar.
Dengan demikian, brand lokal tidak perlu khawatir.
Ada banyak kekuatan tersembunyi yang dapat membuatnya bertahan, berkembang, bahkan menjadi juara di daerah masing-masing.(*)