UPDATESATU.COM-Memulai bisnis kuliner kini tidak selalu membutuhkan tempat usaha yang besar.
Dengan memanfaatkan garasi atau dapur rumah, Anda sudah bisa membuka Cloud Kitchen dan menjangkau banyak konsumen melalui layanan online delivery.
Konsep ini tidak hanya efisien dari segi biaya, tetapi juga memungkinkan pebisnis pemula untuk mengasah kemampuan manajemen, branding, dan strategi pemasaran secara praktis.
Namun, menjalankan Cloud Kitchen tetap memerlukan persiapan dan strategi yang matang agar usaha dapat berjalan lancar dan menguntungkan.
Mulai dari menentukan produk yang diminati konsumen, mengelola harga dan kemasan, hingga memanfaatkan media sosial dan kolaborasi dengan influencer, semua aspek ini penting untuk diperhatikan.
Artikel ini akan membahas 12 tips penting yang dapat membantu sahabat foodies merintis dan mengembangkan Cloud Kitchen dari garasi atau dapur rumah secara efektif.
12 tips membuat Cloud Kitchen dari garasi atau dapur rumah
1. Menyiapkan pengetahuan mengenai strategi penjualan dan branding.
Belajar juga dapat dilakukan melalui sumber lainnya. Penting untuk diingat bahwa ilmu merupakan kunci kesuksesan sekaligus kunci untuk membuka keberkahan.
2. Menyiapkan mental untuk meraih kesuksesan dan berani mencoba kembali.
Sebagai inspirasi, sahabat foodies dapat menonton atau membaca kisah perjuangan pengusaha kuliner lainnya agar termotivasi untuk terus berjuang hingga meraih kesuksesan.
3. Menjual produk yang banyak diminati. Anda dapat melihat data riset GoFood dan memeriksa ulasan bintang di platform tersebut untuk mengetahui produk yang populer.
Dengan begitu, sahabat foodies dapat menentukan makanan apa saja yang diminati oleh konsumen yang menggunakan layanan online delivery.
4. Menyiapkan produk yang berkesan dan memiliki unsur “wow”. Produk yang banyak dikonsumsi biasanya memiliki daya tarik tersendiri.
Jangan lupa melakukan riset untuk validasi produk dan menambahkan efek “wow” agar konsumen tertarik.
5. Menghitung harga jual dengan tepat. Dalam layanan online delivery atau Cloud Kitchen, terdapat biaya potongan yang harus diperhitungkan.
Jika ada diskon atau promo yang ditanggung oleh merchant, hal ini juga harus diperhitungkan dengan cermat.
Jangan lupa menghitung biaya kemasan, karena delivery biasanya memerlukan packaging tambahan.
Setelah itu, periksa estimasi keuntungan yang dapat diperoleh.
6. Menyiapkan kemasan yang menarik. Konsumen tidak langsung datang ke outlet, sehingga pengalaman melalui kemasan menjadi penting. Kemasan yang menarik mendorong konsumen untuk mengambil foto atau membuat video unboxing, yang dapat menjadi konten promosi gratis.
Tips ketujuh adalah melakukan kolaborasi dengan KOL atau influencer agar brand lebih cepat dikenal. Jika tidak memiliki anggaran, Kamu dapat mengajak KOL untuk bekerja sama dengan sistem bagi hasil. Yang penting, seluruh kerja sama diatur melalui perjanjian tertulis yang jelas.
8. Mengelola media sosial dengan baik. Jika bisnis hanya tersedia di layanan online delivery, konsumen tidak dapat melihat bentuk fisik toko.
Oleh karena itu, perlu upaya melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok agar brand lebih dikenal.
9. Menjual produk melalui berbagai kanal. Selain GoFood atau GrabFood, manfaatkan juga WhatsApp bisnis, pre-order, Instagram, atau kanal penjualan lainnya. Kunci utama adalah memiliki database konsumen yang dikelola dengan baik.
10. Memperbanyak doa dan sedekah. Selain berusaha melalui ilmu, kita juga harus berdoa. Rezeki sudah diatur, tetapi kita wajib menjemputnya melalui usaha yang sungguh-sungguh.
11. Jangan cepat menyerah.
Cloud Kitchen membutuhkan waktu lebih lama untuk dikenal. Meski jumlah pembeli masih sedikit, pastikan kualitas produk, pelayanan, dan kemasan tetap terjaga agar konsumen puas dan melakukan repeat order.
12. Terus belajar untuk berkembang. Evaluasi setiap proses, tingkatkan kemampuan, dan jangan cepat merasa puas. Perluas juga relasi dan silaturahmi untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Demikian 12 tips membuat Cloud Kitchen dari garasi atau dapur rumah Anda.
Semoga bermanfaat bagi pebisnis kuliner yang sedang merintis usaha.(*)