UPDATESATU.COM - Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik yang sering kali membuat bingung, namun sangat penting untuk dikuasai, yaitu cara mengelola keuangan pribadi ketika bisnis masih dalam skala kecil.
Mengapa kita perlu mempelajarinya? Tidak ada alasan khusus sebenarnya, hanya saja daripada menghabiskan waktu dengan aktivitas yang kurang produktif, lebih baik kita menambah wawasan yang bermanfaat bagi perkembangan bisnis kita, bukan?
Faktanya, banyak pelaku usaha pemula yang kesulitan membedakan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis.
Akibatnya, modal usaha justru habis untuk keperluan pribadi, sehingga bukannya memperoleh keuntungan, yang terjadi justru sebaliknya—mengalami kerugian.
Agar Anda tidak mengalami hal serupa, mari kita bahas beberapa tips pengelolaan keuangan yang tidak hanya umum diketahui, tetapi juga praktis dan dapat langsung diterapkan.
Cara Mengelola Keungan Pribadi Saat Berbisnis
1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Rekening Bisnis
Hal paling mendasar namun sering diabaikan adalah memisahkan rekening pribadi dari rekening bisnis.
Bayangkan Anda memiliki dua kantong: satu untuk kebutuhan usaha, satu lagi untuk kebutuhan pribadi.
Jika dicampur, Anda akan kesulitan mengetahui mana dana untuk pembelian bahan baku, mana untuk membayar tagihan rumah tangga, dan mana untuk kebutuhan konsumsi lainnya.
Membuka rekening khusus untuk bisnis dapat membantu dalam memantau arus kas dan kondisi keuangan usaha secara lebih akurat. Gunakan rekening bisnis secara eksklusif dan hindari menggunakannya untuk keperluan pribadi, kecuali Anda sudah mengambil gaji dari bisnis tersebut.
2. Catat Seluruh Transaksi
Jangan hanya mengandalkan ingatan dalam mencatat transaksi. Sama seperti kenangan, ingatan bisa kabur dan tidak akurat.
Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun nilainya. Anda bisa menggunakan buku tulis, Microsoft Excel, atau aplikasi keuangan gratis yang kini tersedia luas.
Dengan pencatatan yang rapi, Anda akan mengetahui ke mana aliran uang berjalan, mendeteksi pengeluaran berlebihan, serta menghindari keterlambatan membayar tagihan yang bisa menyebabkan denda.
3. Buat Anggaran Bulanan
Penting bagi setiap pelaku usaha untuk menyusun anggaran bulanan. Anggaran dapat diibaratkan sebagai peta perjalanan yang menunjukkan berapa pemasukan, berapa pengeluaran yang direncanakan, serta berapa banyak dana yang harus disisihkan.
Prioritaskan anggaran untuk kebutuhan pokok, pembayaran tagihan, dan permodalan usaha. Baru setelah itu alokasikan dana untuk hiburan atau kebutuhan pribadi.
Usahakan juga menyisihkan sebagian untuk dana darurat. Bisnis, seperti halnya tanaman, memerlukan perawatan berkelanjutan agar dapat tumbuh.
4. Jangan Menggunakan Uang Bisnis untuk Kebutuhan Pribadi
Ini merupakan kesalahan yang kerap dilakukan oleh pelaku usaha kecil. Godaan untuk menggunakan uang bisnis demi membeli barang pribadi—seperti pakaian, gawai, atau bahkan untuk berlibur—seringkali sulit ditolak. Namun, jika ini menjadi kebiasaan, maka Anda akan kehilangan jejak atas keuntungan dan kerugian usaha.
Jika ingin mengambil keuntungan dari usaha, tetapkan sistem penggajian atau dividen bulanan yang jelas agar ada batas yang tegas antara uang usaha dan uang pribadi. Ingat, bisnis bukanlah ATM pribadi.
5. Manfaatkan Teknologi
Jangan ragu untuk menggunakan aplikasi pembukuan. Di era digital saat ini, pengelolaan keuangan tidak harus rumit.
Banyak aplikasi gratis yang dapat membantu mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, bahkan mengingatkan pembayaran tagihan.
Jika Anda masih menggunakan metode manual, itu tidak masalah. Namun perlu diingat, cara manual rawan kesalahan dan lebih menguras tenaga. Maka dari itu, manfaatkan teknologi yang tersedia untuk meningkatkan efisiensi kerja.
6. Sisihkan Laba untuk Modal dan Tabungan
Saat bisnis mulai menghasilkan keuntungan, hindari menggunakannya untuk keperluan konsumtif seperti membeli barang mewah atau mentraktir rekan.
Sisihkan sebagian laba untuk tambahan modal bisnis agar usaha dapat terus berkembang, dan sebagian lainnya untuk tabungan pribadi.
Bisnis memerlukan suntikan modal secara berkelanjutan agar tidak stagnan. Bila keuntungan digunakan secara tidak bijak, maka potensi kegagalan akan semakin besar.
7. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Rutin
Setidaknya setiap bulan atau tiga bulan sekali, luangkan waktu untuk meninjau kembali catatan keuangan usaha. Evaluasi hal-hal yang berjalan baik dan yang perlu diperbaiki.
Evaluasi rutin akan membantu Anda mengambil keputusan strategis, seperti kapan perlu berhemat, kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, atau kapan perlu mencari tambahan modal.
Tanpa evaluasi, Anda ibarat berjalan tanpa arah. Ingatlah bahwa bisnis adalah sebuah perjalanan jangka panjang, bukan lomba cepat sesaat.
Demikianlah beberapa tips mengelola keuangan pribadi saat bisnis masih kecil yang dapat langsung Anda praktikkan.
Kunci utama dari keberhasilan finansial usaha adalah disiplin dan konsistensi.
Semoga informasi ini bermanfaat. (*)
