UPDATESATU.COM - Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai 10 pertimbangan dalam memilih vendor untuk bisnis kuliner serta faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih vendor.
Berdasarkan pengalaman menjalankan bisnis kuliner, mari kita rangkum bersama apa saja pertimbangan yang biasanya digunakan dalam memilih vendor tertentu, sehingga kamu dapat lebih tepat dalam memilih vendor untuk bisnisnya.
Tidak Ada Pilihan – Vendor Satu-Satunya
Biasanya vendor seperti ini adalah spesialis atau produsen satu-satunya, sehingga tidak ada alternatif lain, atau jika pun ada, jumlah dan aksesnya sangat terbatas.
Vendor jenis ini juga bisa dianggap memiliki kualitas terbaik berdasarkan persepsi atau merek, sehingga kita ingin menggunakan vendor terbaik tersebut.
Contohnya, vendor ini adalah satu-satunya importir dari produk yang dibutuhkan sehingga memang tidak ada pilihan lain.
Vendor model seperti ini sebaiknya dihindari sebisa mungkin.
Bisnis kuliner tidak baik jika bergantung pada satu vendor saja karena ada potensi masalah ke depan terkait pasokan barang, seperti kenaikan harga yang signifikan, kegagalan produksi dari vendor, atau konflik yang menyebabkan pasokan terhenti.
Intinya, hindari berbisnis hanya dengan vendor “satu-satunya”, kecuali vendor tersebut adalah bagian dari bisnis kita sendiri.
Pertimbangan Memilih Vendor Dalam Bisnis Kuliner
Kenal Secara Personal
Mengenal vendor secara personal merupakan praktik umum dalam memilih vendor. Alasan utamanya adalah kepercayaan terhadap kualitas layanan maupun harga. Contohnya vendor adalah teman dekat, saudara, atau mitra bisnis.
Hal ini membuat kita merasa lebih nyaman dalam bekerja sama.
Namun demikian, meskipun kenal secara personal, tetap harus menjaga profesionalisme dengan membuat perjanjian tertulis mengenai kualitas, harga, dan spesifikasi agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.
Merek yang Dikenal
Misalnya saat membeli mesin kopi, kita memilih merek X, atau saat memilih AC, kita memilih Daikin. Hal ini karena sudah mengenal dan mempercayai merek tersebut. Merek yang dikenal biasanya memiliki kualitas dan layanan yang terbukti baik. Walaupun harganya lebih tinggi, merek tersebut lebih aman untuk direkomendasikan. Pemilik bisnis pun tidak perlu terlalu khawatir soal kualitas, hanya tinggal memeriksa apakah harga sudah sesuai.
Layanan yang Prima
Layanan merupakan salah satu faktor kunci. Pemilik bisnis biasanya senang dilayani dengan cepat, mendapat sampel produk, mendapat respons cepat, dan dapat dihubungi kapan saja.
Vendor yang cepat dan sigap memberikan nilai tambah yang besar. Bahkan, terkadang layanan yang baik dapat menutupi kekurangan dari sisi harga.
Harga atau Paket Penawaran Menarik
Vendor juga sering dipilih karena harga atau paket penawaran yang menarik, misalnya pembelian dalam jumlah tertentu mendapatkan produk gratis, dukungan promosi, co-branding, dan sebagainya.
Nilai ini dapat dihitung termasuk eksposur media dari merek vendor tersebut. Pastikan nilai tambah tersebut dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya, bukan hanya pada awal kerja sama saja.
Sistem Pembayaran (Term of Payment)
Contohnya vendor A meminta pembayaran tunai, vendor B memberikan tempo pembayaran dua minggu, vendor C memberikan tempo satu setengah bulan.
Pilihan tergantung pada arus kas dan cara menjalankan bisnis. Jika bisnis memiliki banyak cabang, sistem pembayaran tunai bisa merepotkan, sehingga term of payment yang fleksibel lebih menguntungkan.
Namun jika bisnis sederhana dan dikelola sendiri, pembayaran tunai sudah cukup tanpa perlu mengurus utang kepada vendor setiap bulan.
Regulasi Pemerintah (Halal, PKP, dan lain-lain)
Jika merek kita berkomitmen terhadap produk halal, maka vendor harus memiliki sertifikat halal juga. Jika kita adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP), vendor pun harus berstatus PKP. Hal ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap aturan serta pertimbangan manajemen pajak.
Kualitas Produk Terbaik
Misalnya kita ingin menjual domba doorpr dengan kualitas premium, maka vendor harus menyediakan produk terbaik. Atau jika menjual wagyu A5 dari Jepang, vendor harus memiliki lisensi impor resmi.
Kualitas sangat penting terutama untuk segmen pasar menengah ke atas. Harga boleh mahal asal sebanding dengan kualitas.
Satu Komunitas
Vendor sering dipilih karena berasal dari komunitas yang sama, seperti komunitas pengusaha, olahraga, atau keagamaan.
Hal ini menumbuhkan rasa kedekatan dan kepercayaan. Jika Anda adalah vendor, sering-seringlah bergabung dengan komunitas yang target pasarnya sesuai dengan bisnis Anda.
Namun jangan hanya hadir saat membutuhkan, tetapi harus aktif dan berkontribusi secara konsisten.
Pemberdayaan dan Pertimbangan Sosial
Beberapa pemilik bisnis memilih vendor karena faktor sosial, seperti membantu vendor kecil agar berkembang.
Biasanya vendor kecil tersebut dikenal memberikan layanan yang amanah dan berkualitas. Meski harganya sedikit lebih mahal, pemilik bisnis bersedia membayar lebih karena motivasi sosial.
Namun vendor juga harus tetap profesional dan mematuhi arahan dari pemilik merek.
Demikian 10 pertimbangan yang dapat digunakan dalam memilih vendor untuk bisnis kuliner.
Setiap bisnis tentu unik, sehingga pertimbangannya bisa berbeda-beda. Namun yang utama adalah memilih vendor yang mendukung visi bisnis, dapat diandalkan, dan saling menguntungkan.(*)