UPDATESATU.COM-Memulai bisnis foodcourt bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama di kawasan yang strategis dengan potensi pengunjung tinggi.
Namun, menjalankan bisnis ini tidak semudah yang dibayangkan. Banyak foodcourt yang awalnya ramai pengunjung ternyata mengalami kesulitan finansial atau bahkan harus menutup usahanya setelah beberapa waktu berjalan.
Hal ini terjadi karena kurangnya perencanaan matang, pemahaman terhadap target pasar, dan strategi operasional yang tepat.
Untuk meminimalkan risiko kegagalan, penting bagi calon pelaku bisnis foodcourt untuk memperhatikan beberapa aspek penting sebelum memulai usaha.
Dalam artikel ini, akan dibahas 12 pertimbangan dan pertanyaan yang perlu dijawab terkait modal, lokasi, tenant, konsep, promosi, hingga pengelolaan operasional.
Dengan memahami poin-poin ini secara menyeluruh, Anda dapat merancang strategi yang lebih tepat, meningkatkan peluang keberhasilan, dan memastikan bisnis foodcourt yang dijalankan dapat berjalan lancar dan menguntungkan.
12 Pertimbangan & Pertanyaan Memulai Bisnis Foodcourt
1. Proyeksi Bisnis
Hitung modal awal, pemasukan, pengeluaran, dan kapan modal bisa kembali. Buat perhitungan yang detail sejak awal, termasuk alokasi modal untuk pembangunan, pemasaran, dan modal kerja untuk tiga bulan pertama. Buat juga proyeksi pendapatan dan skenario pertumbuhan bisnis beserta strategi yang akan dijalankan.
2. Arus Kas / Cash Flow
Pertimbangkan sumber dana jika kondisi bisnis tidak sesuai harapan atau mengalami kerugian.
Tentukan berapa lama bisnis dapat bertahan dalam kondisi keuangan tertentu. Jika ada pinjaman, rencanakan pengembaliannya. Jika menggunakan modal sendiri, perhitungkan berapa lama modal dapat menanggung kerugian.
3. Pemilihan Lokasi
Pilih lokasi yang strategis dan potensial. Pelajari apakah terdapat foodcourt lain yang sukses di area yang sama.
Pastikan target pasar cukup besar dan prospektif. Periksa izin usaha, status kepemilikan atau sewa, serta persetujuan dari tetangga dan masyarakat setempat.
4. Pemahaman Target Market dan Kompetitor
Pahami kebutuhan target market, daya beli mereka, serta fasilitas yang diharapkan, seperti listrik, Wi-Fi, parkir, toilet, dan mushola. Identifikasi kompetitor dan analisis kelebihan serta kelemahan mereka.
5. Konsep Foodcourt dan Bangunan
Buat konsep foodcourt yang sesuai dengan target pasar dan mempertimbangkan kompetitor. Jangan hanya berdasarkan selera pribadi.
Konsultasikan pada ahli konsep dan branding kuliner. Kesalahan dalam konsep dapat menimbulkan biaya tinggi dan menyebabkan foodcourt sepi.
6. Pemilihan Tenant
Tenant harus dipilih sesuai konsep dan mampu menarik pengunjung. Tenant dapat berupa brand terkenal, produk viral, atau produk yang dibutuhkan konsumen. Pilih tenant yang berpengalaman agar memahami potensi dan risiko bisnis.
7. Aturan Tenant yang Detail
Buat aturan tertulis yang lengkap, termasuk kewajiban penggunaan seragam, perlengkapan khusus, serta konsekuensi pelanggaran.
Pastikan aturan tersebut menguntungkan kedua pihak. Gunakan jasa notaris atau pihak legal jika diperlukan.
8. Pengelola Tenant dan Bangunan
Pengelola diperlukan untuk menangani keluhan, perbaikan, dan masalah operasional.
Pilih pengelola profesional dan hindari menerima pembayaran tunai dari tenant. Pastikan ada peraturan dan perjanjian tertulis dengan pemilik foodcourt.
9. Promosi dan Sales Channel
Perkenalkan foodcourt kepada target market melalui konten promosi yang menarik. Kerjasama dengan platform pengiriman, buat website khusus, dan sediakan promo untuk pesanan besar atau katering. Alokasikan anggaran rutin untuk kegiatan promosi.
10. Sewa atau Bagi Hasil
Tentukan sistem sewa tetap atau bagi hasil dari persentase omzet. Gunakan mesin kasir yang sama agar pengawasan lebih mudah. Sistem sewa membuat biaya lebih terukur, sedangkan sistem bagi hasil menguntungkan ketika bisnis ramai.
11. Kontrol Operasional
Pemilik tetap perlu melakukan kontrol terkait biaya dan layanan meskipun ada manajemen. Gunakan CCTV, misteri guest, buat jobdesk, KPI, sistem reward dan punishment.
12. Evaluasi Kemampuan Pribadi
Pastikan Anda mampu menjalankan foodcourt dengan optimal. Jika ragu, pertimbangkan menyerahkan operasional kepada pihak lain atau operator kuliner lain. Sistem kombinasi sewa dan persentase omzet dapat diterapkan.(*)