UPDATESATU.COM-Dalam dunia bisnis, seringkali pemilik usaha merasa senang ketika omset atau penjualan tercapai sesuai target.
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tingginya omset tidak selalu menjamin profit atau keuntungan bersih yang maksimal. Banyak kasus menunjukkan bahwa meskipun penjualan meningkat, profit bisa menurun atau bahkan “boncos” karena beberapa faktor internal yang memengaruhi biaya dan pengelolaan keuangan.
Memahami penyebab profit menurun meskipun omset tercapai sangat penting bagi kelangsungan bisnis.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang berpotensi menekan keuntungan, pemilik usaha dapat mengambil langkah-langkah preventif, memperbaiki strategi operasional, dan memastikan bisnis tetap sehat secara finansial. Artikel ini akan membahas lima hal utama yang kerap menjadi penyebab profit tidak sesuai target meskipun penjualan berjalan baik.
Ada lima poin yang perlu diperhatikan mengapa profit bisa menurun meskipun omset tercapai. Hal ini harus diperhatikan dengan seksama karena secara kinerja bisnis terlihat baik, namun profit tidak sesuai target.
Periksa kelima hal berikut dan evaluasi apakah ada yang perlu diperbaiki di perusahaan.
Berikut lima faktor yang dapat menyebabkan profit menurun meskipun penjualan meningkat:
1. Harga Pokok Penjualan (HPP) Tidak Sesuai Target
Contoh: Omset 100 juta, seharusnya HPP 40%, namun setelah laporan keuangan dibuat, HPP mencapai 55%. Kelebihan 15% ini secara otomatis menurunkan profit di bawah target. Penyebabnya dapat bervariasi, seperti pemborosan, barang rusak, inventaris berlebihan, barang hilang, kenaikan harga bahan baku tanpa antisipasi, atau produk dengan HPP tinggi tetap dipromosikan secara berlebihan.
2. Biaya Operasional (OPEX) Meningkat
Misalnya omset 100 juta, biaya OPEX seharusnya 20%, tetapi menjadi 25%.
Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan gas atau listrik yang boros, AC yang terus menyala, atau perekrutan karyawan tanpa izin sehingga biaya meningkat.
3. Biaya Marketing Meningkat
Meskipun marketing mendatangkan omset, jika biayanya tidak efektif atau tidak terkontrol, profit akan berkurang. Contohnya, biaya marketing 8–10% tetapi kontribusinya terhadap omset sebenarnya kecil.
4. Biaya Back Office Meningkat
Omset dapat terlihat baik, namun ketika diperhitungkan seluruh biaya back office—seperti jumlah karyawan yang banyak, sewa kantor mahal, biaya akomodasi, dan pengeluaran lainnya yang tidak esensial—profit bisa menurun.
5. Biaya Lain-Lain Tak Terduga
Terkadang muncul pengeluaran yang tidak direncanakan, misalnya pembelian kendaraan, traktir rekan kerja, atau pengeluaran lain yang masih digabung dengan rekening bisnis. Semua pengeluaran ini akan mengurangi profit.
Itulah lima faktor yang sering menjadi penyebab profit tidak sesuai target meskipun omset tercapai. Catat dan buat daftar ceklis agar faktor-faktor ini dapat dikontrol dengan baik dalam bisnis.