UPDATESATU.COM - Memulai usaha di bidang kuliner tidak hanya berbicara soal cita rasa dan pelayanan, tetapi juga menyangkut bagaimana pengelolaan internal dijalankan dengan rapi dan efisien.
Salah satu langkah krusial yang kerap dilupakan oleh pelaku usaha pemula adalah membentuk struktur organisasi yang sederhana namun efektif, bahkan sejak skala usaha masih tergolong kecil.
Pentingnya Struktur Organisasi di Outlet
Pada tahap awal, fokus utama sebaiknya diberikan pada organisasi yang ada di outlet. Struktur ini menjadi tulang punggung operasional harian karena langsung berhadapan dengan pelanggan dan memastikan produk serta layanan tersampaikan dengan baik.
Beberapa posisi kunci yang wajib ada dalam struktur outlet antara lain:
Manajer Outlet: Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional dan pencapaian target outlet.
Manajer Shift: Mengelola jalannya operasional dalam satu waktu kerja, termasuk pengaturan jadwal staf.
Staf Dapur (Kitchen Staff): Menangani proses produksi makanan atau minuman.
Kasir: Bertugas menangani transaksi pelanggan dan mencatat penjualan.
Staf Layanan Pelanggan (Customer Service): Memberikan pelayanan langsung kepada konsumen, baik dalam bentuk pelayanan meja, pengemasan, maupun komunikasi.
Setiap posisi di atas harus dilengkapi dengan uraian tugas (job description) yang jelas, sehingga tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab. Ini juga memudahkan proses evaluasi kinerja dan pembinaan staf di kemudian hari.
Back Office: Peran Brand Owner di Tahap Awal
Untuk struktur organisasi di sisi kantor belakang (back office), pada tahap awal usaha, peran ini umumnya dapat diambil alih langsung oleh pemilik merek atau pendiri usaha.
Misalnya, pengelolaan keuangan, pemasaran, pengadaan bahan baku, hingga pengelolaan media sosial bisa dilakukan oleh satu atau dua orang saja.
Semakin sedikit jumlah tenaga kerja yang terlibat, dan jika satu orang mampu menjalankan beberapa fungsi secara efisien, maka dampaknya akan sangat positif terhadap profitabilitas usaha.
Strategi ini membantu menekan biaya operasional, terutama saat usaha masih dalam proses validasi pasar.
Rencana Jangka Panjang: Siapkan Struktur Seiring Perkembangan
Meskipun organisasi awal dirancang secara sederhana, penting untuk tidak berhenti di titik tersebut. Seiring bertumbuhnya usaha, Anda perlu mulai menyusun rencana pengembangan organisasi yang lebih kompleks dan terstruktur.
Langkah ini mencakup:
Menentukan kapan posisi tertentu perlu direkrut secara khusus.
Menyusun timeline pengembangan SDM berdasarkan target ekspansi usaha.
Menyiapkan dokumentasi SOP (Standard Operating Procedure) agar pelimpahan tugas ke staf baru berjalan efektif.
Dengan adanya rencana organisasi sejak awal, Anda akan lebih siap dalam menghadapi tantangan ekspansi usaha.
Setiap pertumbuhan, baik dari sisi omzet maupun cabang, akan lebih mudah diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia yang terorganisasi dengan baik.
Struktur organisasi yang efektif bukan hanya milik perusahaan besar. Justru bagi pelaku usaha kuliner skala kecil, membentuk organisasi yang rapi sejak awal adalah fondasi utama untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan memahami siapa melakukan apa, bagaimana alur kerja dijalankan, serta merancang pengembangan secara bertahap, Anda telah mengambil langkah awal menuju bisnis kuliner yang profesional dan kompetitif.(*)